Jumat, 18 Juni 2010

Keajaiban Telkomsel Flash Flash : Flash Unlimited 125 ribu mencapai kecepatan > 125 KBps

Keajaiban Flash : Flash Unlimited 125 ribu perbulan mencapai kecepatan 125 KBps? apakah anda merasa aneh..? ini saya rasakan sendiri bahkan diluar kota pula. Saat ini ada di daerah Rogojampi, Salah satu kecamatan di Banyuwangi.

Berikut ini adalah kecepatan yang saya dapatkan.

Berapa Kecepatan Download Telkomsel Flash ?, Kecepatan Download Telkomsel Flash, Kecepatan Download Maksimum Telkomsel Flash, Berlangganan Telkomsel Flash Unlimited, Kecepatan Download Dengan Telkomsel Flash, Telkomsel Flash Support HSPA+, LTE Telkomsel Flash
Berapa Kecepatan Download Telkomsel Flash ?, Kecepatan Download Telkomsel Flash, Kecepatan Download Maksimum Telkomsel Flash, Berlangganan Telkomsel Flash Unlimited, Kecepatan Download Dengan Telkomsel Flash, Telkomsel Flash Support HSPA+, LTE Telkomsel FlashBerapa Kecepatan Download Telkomsel Flash ?, Kecepatan Download Telkomsel Flash, Kecepatan Download Maksimum Telkomsel Flash, Berlangganan Telkomsel Flash Unlimited, Kecepatan Download Dengan Telkomsel Flash, Telkomsel Flash Support HSPA+, LTE Telkomsel FlashBerapa Kecepatan Download Telkomsel Flash ?, Kecepatan Download Telkomsel Flash, Kecepatan Download Maksimum Telkomsel Flash, Berlangganan Telkomsel Flash Unlimited, Kecepatan Download Dengan Telkomsel Flash, Telkomsel Flash Support HSPA+, LTE Telkomsel FlashBerapa Kecepatan Download Telkomsel Flash ?, Kecepatan Download Telkomsel Flash, Kecepatan Download Maksimum Telkomsel Flash, Berlangganan Telkomsel Flash Unlimited, Kecepatan Download Dengan Telkomsel Flash, Telkomsel Flash Support HSPA+, LTE Telkomsel Flash

Sehingga Kecepatan yang saya Dapatkan adalah Sebagai Berikut:

Berapa Kecepatan Download Telkomsel Flash ?, Kecepatan Download Telkomsel Flash, Kecepatan Download Maksimum Telkomsel Flash, Berlangganan Telkomsel Flash Unlimited, Kecepatan Download Dengan Telkomsel Flash, Telkomsel Flash Support HSPA+, LTE Telkomsel FlashBerapa Kecepatan Download Telkomsel Flash ?, Kecepatan Download Telkomsel Flash, Kecepatan Download Maksimum Telkomsel Flash, Berlangganan Telkomsel Flash Unlimited, Kecepatan Download Dengan Telkomsel Flash, Telkomsel Flash Support HSPA+, LTE Telkomsel FlashBerapa Kecepatan Download Telkomsel Flash ?, Kecepatan Download Telkomsel Flash, Kecepatan Download Maksimum Telkomsel Flash, Berlangganan Telkomsel Flash Unlimited, Kecepatan Download Dengan Telkomsel Flash, Telkomsel Flash Support HSPA+, LTE Telkomsel Flash

Akankah ini petanda semakin baiknya layanan wireless broadband Indonesia? Semoga.

Rabu, 09 Juni 2010

Proses Multiplexing pada Format Transmisi Digital E1

E1 atau sirkuit E-1 (Inggris: E-carrier) adalah nama format transmisi digital dengan 30 kanal suara digital berkecepatan 2,048 megabit per detik. E1 merupakan standar yang dipakai di Eropa dan Indonesia

Saluran ini berbentuk saluran telepon khusus dan digunakan pada awalnya untuk sambungan trunk antar sentral telepon, namun sekarang mulai banyak disewakan oleh perusahaan telekomunikasi untuk jalur komunikasi data.

Frekuensi Sampling yang diterapkan pada E1 adalah 8 kHz
ada 32 Timeslot pada E1
1 Timeslot berisikan 8 bit
Timeslot1 untuk Sinkronisasi
Timeslot16 untuk Signaling

karena frekuensi standar yang digunakan adalah 8kHz, maka periode pada setiap timeslot adalah 1/frekuensi

T=1/8kHz
T=125 mikro detik

karena 1 timeslot berisikan 8 bit, maka dalam 1 time slot memiliki kecepatan penyaluran data 8bit/125mikro detik =0.064 x 10kbps = 64 Kbps

Jadi kecepatan untuk sebuah E1= 32 slot x 64 kbps = 2048 kbps = 2.048 Mbps.

Pengolahan Sinyal Digital : Sampling, Quantizing, Encoding

Pada dasarnya semua suara audio, baik vokal maupun bunyi tertentu merupakan suatu bentukan dari getaran. Ini menandakan semua audio memiliki bentuk gelombangnya masing-masing. Umumnya bentukan gelombangnya disebut dengan sinyal analog. Sinyal analog adalah sinyal yang bentuknya seperti pada . Namun sebuah teknik memungkinkan sinyal ini diubah dan diproses sehingga menjadi lebih baik. Teknik ini memungkinkan perubahan sinyal analog menjadi bit-bit digital. Teknik itu disebut teknik sampling. Jika telah menjadi sinyal digital maka sinyal ini jauh lebih baik, sedikit noisenya dan juga dapat diproses / ditransmisikan dengan mudah.

Proses sampling

Pada proses ini terjadi suatu pencuplikan dari bentukan sinyal analog. Pencuplikan dilakukan pada bagian-bagian sinyal analog. Ini dilakukan dengan sinyal-sinyal sample. Bentukan sinyal sample dapat dilihat pada Gambar berikut:

Ada suatu aturan tertentu dari sinyal ini. Teori Shannon menyatakan frekuensi sinyal ini paling sedikit adalah 2 kali frekuensi sinyal yang akan disampling(sinyal analog). Ini adalah batas minimum dari frekuensi sample agar nantinya cuplikan yang diambil menunjukkan bentukan sinyal yang asli (analog). Lebih besar tentunya lebih baik, karena cuplikan akan lebih menggambarkan sinyal yang asli.

Contoh suara manusia lebih sensitif mendengar suara dengan frekuensi 400 Hz sampai dengan 4000Hz. Hal ini tentunya akan sangat baik disampling dengan Frekuensi Sampling 8000 Hz atau 8kHz.


Gambar diatas adalah bentukan proses pencuplikan. Setelah dilakukan proses ini maka terbentuklah suatu sinyal analog-diskrit yang bentuknya menyerupai aslinya namun hanya diambil diskrit-diskrit saja.

Quantisasi

Ini adalah proses pembandingan level-level tiap diskrit sinyal hasil sampling dengan tetapan level tertentu. Level-level ini adalah tetapan angka-angka yang dijadikan menjadi bilangan biner. Sinyal-sinyal diskrit yang ada akan disesuaikan levelnya dengan tetapan yang ada. Jika lebih kecil akan dinaikkan dan jika lebih besar akan diturunkan. Prosesnya hampir sama dengan pembulatan angka. Tetapan level yang ada tergantung pada resolusi dari alat, karena tetapan level merupakan kombinasi angka biner, maka jika bitnya lebih besar kombinasinya akan lebih banyak dan tetapan akan lebih banyak. Ini membuat pembulatan level sinyal diskrit menjadi tidak jauh dengan level aslinya. Dan bentukan sinyal akan lebih bervariasi sehingga akan terbentuk seperti aslinya. Proses ini membuat sinyal lebih baik karena bentukkannya lebih tetap. Proses ini juga mengecilkan error dari suatu sinyal. Sinyal juga akan dikecilkan atau dibesarkan mengikuti besar Quantisasinya.


Perubahan ke digital (Encoding)

Setelah diquantisasi maka tiap-tiap diskrit yang ada telah memiliki tetapan tertentu. Tetapan ini dapat dijadikan kombinasi bilangan biner, maka terbentuklah bilangan-bilangan biner yang merupakan informasi dari sinyal. Setelah menjadi sinyal digital maka proses-proses perekayasaan dapat dilakukan. Yang harus dilakukan adalah merubah informasi digital tersebut dengan proses digital sehingga menjadi suara-suara yang kita inginkan. Proses dapat dilakukan dengan berbagai macam alat-alat digital (komputer). Sample-sample yang ada juga digunakan sebagai informasi untuk menciptakan suara dari berbagai macam alat elektronik (keyboard dan syntitizer). Penyimpanan suara juga akan lebih baik karena informasinya adalah digital.

Contoh Jika Dikuantisasi 8 Bit maka pada Perubahan Digitalnya akan menjadi 8 bit biner.
Jika sinyal yang menempel pada sumbu Y bernilai 5 maka akan menjadi 00000101

Source : http://elektroindonesia.com/elektro/elek35a.html

Senin, 07 Juni 2010

Internet and Network Connection Glossary

Virtual Private LAN Service (VPLS)
Virtual Private LAN Service (VPLS) allows different sites to communicate as if they are connected
to the same LAN. Service providers offer simplified “any to any” (or “multipoint-to-multipoint”)
VPLS service to enterprise customers, allowing enterprises to focus on their core business.
In addition, broadband network operators can use VPLS to efficiently distribute “point-tomultipoint”
traffic such as IPTV to multiple subscribers concurrently.

Autonomous System (AS)
An autonomous system (AS) is a collection of connected Internet Protocol (IP) routing prefixes under the control of one or more network operators that presents a common, clearly defined routing policy to the Internet.

Multi-Service Access Node (MSAN)
A 'Multi-Service access node' or (MSAN) also known as MSAG or 'Multi-Service Access Gateway' is a device typically installed in a telephone exchange (although sometimes in a roadside serving area interface cabinet) which connects customers' telephone lines to the core network, to provide telephone, ISDN, and broadband such as DSL all from a single platform.



Broadband Remote Access Server (BRAS)
A Broadband Remote Access Server (BRAS, B-RAS or BBRAS) routes traffic to and from the Digital Subscriber Line Access Multiplexers (DSLAM) on an Internet service provider's (ISP) network.

Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM)
A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) allows telephone lines to make faster connections to the Internet. It is a network device, located in the telephone exchanges of the service providers, that connects multiple customer Digital Subscriber Lines (DSLs) to a high-speed Internet backbone line using multiplexing techniques.

Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)
Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) is one form of the Digital Subscriber Line technology, a data communications technology that enables faster data transmission over copper telephone lines than a conventional voiceband modem can provide. At the telephone exchange the line generally terminates at a DSLAM where another frequency splitter separates the voice band signal for the conventional phone network.

Digital Loop Carrier (DLC)
A Digital Loop Carrier (DLC) is a system which uses digital transmission to extend the range of the local loop farther than would be possible using only twisted pair copper wires. A DLC digitizes and multiplexes the individual signals carried by the local loops onto a single datastream on the DLC segment.